A. Teori Harga Pasar
Teori harga pasar menupakan teori ekonomi
yang menerangkan perilaku harga pasar barang-barang atau jasa individual. Isi
teori harga pasar intinya ialah: harga suatu barang atau jasa yang pasarnya
kompetitif tinggi rendahnya ditentukan oleh permintaan pasar dan penawaran
pasar.
Permintaan
Pasar
Permintaan pasar suatu barang merupakan
kurva gabungan atau hasil penjumlahan kurva-kurva permintaan individual akan
barang tersebut yang terjangkau oleh sebuah pasar.
B. Keseimbangan
Pasar
Keseimbangan pasar (Equilibrium)
Keseimbangan pasar adalah suatu
keadaan ketika jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang
ditawarkan pada harga tertentu. Ketika harga mencapai keseimbangan, jumlah
barang yang ingin dibeli konsumen sama dengan jumlah barang yang ingin
diproduksi atau dijual produsen. Coba kamu bayangkan! Apa yang terjadi bila
keseimbangan pasar tercapai. Tentunya tidak aka lagi barang yang tersisa pada
penjual dan tidak ada lagi konsumen yang tidak mendapat barang kebutuhan,
bukan? Akibatnya, tidak ada lagi alasan bagi pasar untuk menaikkan atau
menurunkan harga dengan asumsi ceteris paribus. Nah, kondisi inilah yang kita
sebut keseimbangan pasar.
Akibat-akibat jika asumsi ceteris paribus tidak
terpenuhi:
1. Pergeseran permintaan
Contoh: selera masyarakat terhadap beras yang dikonsumsi meningkat. Akibatnya, masyarakat akan menambah jumlah beras yang diminta.
2. Pergeseran penawaran
Contoh: petani menggunakan teknologi terbaru maka
mereka akan menambah jumlah beras yang akan ditawarkan.
Keseimbangan pasar (market
equilibrium) akan tercapai jika jumlah produk yang diminta sama dengan jumlah
produk yang ditawarkan, atau harga produk yang ditawarkan sama dengan harga
produk yang diminta pembeli. Pada saat itu akan terjadi transaksi antara
penjual dan pembeli, karena telah terjadi kesepakatan mengenai harga dan atau
jumlah produk.
Berikut ini gambar 3.1 mengenai
keseimbangan pasar antara kurva penawaran yang berpotongan dengan kurva
permintaan:
Dari gambar
3.1 sumber vertikal menunjukkan harga barang (p) yang diukur dalam rupiah per
unit. Harga inilah yang diterima penjualan untuk jumlah penawaran tertentu dan
yang akan dibayar pembeli untuk jumlah permintaan tertentu. Sumbu horizontal
menunjukkan jumlah total permintaan dan penawaran (Q) dinyatakan dalam unit per
periode. Didalam grafik tersebut terdapat perpotongan antara kurva penawaran
dan kurva permintaan yang disebut keseimbangan pasar (equilibrium). Kedua kurva
saling berpotongan pada jumlah dan harga equilibrium. Pada harga ini Pe, jumlah
penawaran dan permintaan adalah sama (Qe).
Mekanisme
pasar (market mechanisme) adalah kecenderungan pasar bebas untuk perubahan
harga sampai pasar menjadi seimbang, yaitu sampai jumlah penawaran dan
permintaan sama. Pada titik ini karena tidak ada kelebihan permintaan atau
kelebihan penawaran, tidak ada tekanan terhadap harga untuk berubah lagi.
Penawaran dan permintaan tidak selalu berada dalam equilibrium dan beberapa
pasar mungkin tidak akan mencapai equilibrium dengan cepat apabila kondisi
tiba- tiba berubah, namun kecenderungan tetap, bahwa pasar biasanya mengarah ke
keseimbangan.
Untuk memahami
mengapa pasar cenderung mengarah ke keseimbangan misalnya pada awal harga
berada di atas tingkat keseimbangan pasar (P1) dalam gambar 3.1 maka produsen
akan berusaha memproduksi dan menjual barang lebih daripada kesediaan konsumen
untuk membeli. Akibatnya akan terjadi surplus dimana jumlah penawaran melebihi
jumlah permintaan. Untuk menjual surplus ini atau paling sedikit mencegah
surplus yang bertambah, produsen akan mulai menurunkan harga. Akhirnya harga
turun, jumlah permintaan akan naik dan jumlah penawaran akan turun sampai harga
equilibrium Pe tercapai.
Hal sebaliknya
akan terjadi jika harga mula- mula ada di bawah Pe, yaitu P2. Kekurangan
(Shortage), yaitu situasi dimana jumlah permintaan melampaui jumlah penawaran.
Hal ini mengakibatkan harga tertekan keatas karena konsumen akan bersaing satu
sama lain untuk mendapatkan penawaran yang ada dan produsen merespons dengan
kenaikan harga dan menambah output dan harga akhirnya akan mencapai Pe.
Ketika
menggambarkan dan menggunakan kurva penawaran dan permintaan diasumsikan bahwa
pada setiap harga, barang akan diproduksi dan dijual dalam jumlah tertentu.
Asumsi ini hanya bisa terjadi jika suatu pasar sedikitnya bersifat bersaing,
yaitu baik penjual maupun pembeli hanya mempunyai sedikit kekuatan di pasar.
Maksudnya adalah secara individu memiliki sifat kemampuan untuk mempengaruhi
harga pasar.
Contoh:
Berikut daftar harga barang per unit, jumlah penawaran dan jumlah permintaan untuk barang berupa gula pasir.
Berikut daftar harga barang per unit, jumlah penawaran dan jumlah permintaan untuk barang berupa gula pasir.
Berdasarkan
tabel diatas kita dapat membuat kurva keseimbangan pasar yang merupakan
perpaduan atau perpotongan kurva penawaran dan permintaan barang.
• Harga dan
jumlah keseimbangan pasar
Syarat terjadi keseimbangan pasar adalah penawaran sama dengan permintaan, sehingga:
5.000 + 50Q = 11.400 – 20Q
50Q + 20Q = 11.400 – 5.000
70Q = 6.400
Merupakan jumlah keseimbangan pasar, disimnbolkan dengan Qe (Q equilibrium). Menentukan harga keseimbangan pasar memiliki salah satu persamaan fungsi, yaitu fungsi permintaan atau fungsi penawaran. Misalkan menggunakan fungsi permintaan untuk menghitung Pe (P equilibrium) sebagai berikut:
P = 11.400 – 20Q
P = 11.400 – 20.(91,4)
P = 11.400 – 1,828
P = 9,572
Syarat terjadi keseimbangan pasar adalah penawaran sama dengan permintaan, sehingga:
5.000 + 50Q = 11.400 – 20Q
50Q + 20Q = 11.400 – 5.000
70Q = 6.400
Merupakan jumlah keseimbangan pasar, disimnbolkan dengan Qe (Q equilibrium). Menentukan harga keseimbangan pasar memiliki salah satu persamaan fungsi, yaitu fungsi permintaan atau fungsi penawaran. Misalkan menggunakan fungsi permintaan untuk menghitung Pe (P equilibrium) sebagai berikut:
P = 11.400 – 20Q
P = 11.400 – 20.(91,4)
P = 11.400 – 1,828
P = 9,572
Menggambarkan kurva permintaan dan
kurva penawaran serta posisi keseimbangan pasar sebagai berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar